SECANGKIR GERIMIS | Puisi Phasi Padamaley

Dalam secengkir gerimis,
rindu menyala dalam hati bagai mata api.
Sedangkan dingin begitu jahanam meludai tubuh,
dan kenangan bagai lautan luas
yang harus kita arungi.

SECANGKIR GERIMIS | Puisi Phasi Padamaley

Puisi Kesempurnaan bathinku

Kesempurnaan bathinku;
ketika aku bersikukuh mencintaimu
dalam do’a paling cinta,
dalam sujud paling lama,
dalam iman paling takwah
atas nama pengabdian sebagai hamba
yang ringkih.

Puisi Kesempurnaan bathinku

Phasi Padamaley | MELEBUR BERSAMAMU

jika kau adalah wujud dari badai
maka akan kuterjang
dan melebur bersamamu
karena aku tahu, bertahan mudah hancur.

Phasi Padamaley | MELEBUR BERSAMAMU

Kau Adalah Api – Puisi Phasi Padamaley

KAU ADALAH API
Karya: Phasi Padamaley

Ada hujan rintik
dan meleleh lembut di pipi
Ada rindu yang masih mendidih dalam hati
Sedangkan kau adalah api
yang membakarku dalam keadaan setengah pingsan

Aloleng, 2 Juni 2021
Phasi Padamaley

WAJAHMU PALING KUKENAL – Phasi Padamaley

namun di kemudian hari
kau menjadi ibu yang paling tiri
dalam sejarah pembangunan kota sedangkan aku hanya seorang yatim piatu
yang menangis dalam keterasingan diri

WAJAHMU PALING KUKENAL – Phasi Padamaley

SURAT KEPADA ISTRI 4 | Puisi Phasi Padamaley

Kupelukmu dalam do’a
Namun sayang, dalam hatimu
ada satu nama yang kini
kau peluk dalam kerinduan tak berkesudahan
dengan ingatanmu yang tak pikun!

SURAT KEPADA ISTRI 4 | Puisi Phasi Padamaley

Puisi Sudah Kubilang | Phasi Padamaley

Pada akhirnya kau terluka
dan aku yang sibuk menuliskanmu satu puisi
dalam suasana berduka pun berair mata.

Puisi Sudah Kubilang | Phasi Padamaley

Aeni Nuy – Puisi Asa Yang Tak Pernah Sirna

Entah …
Aku tertatih menahan perih
Asa pun terasa letih
Pada resah yang tak bersudah
Hanya terdiam menelan ludah.

Aeni Nuy – Puisi Asa Yang Tak Pernah Sirna